SPORT EDUCATION
Jumat, 15 Januari 2021
Rabu, 11 Februari 2015
FILSAFAT PENDIDIKAN DAN IMPLIKASINYA
Filsafat Pendidikan dan Implikasinya
Filsafat adalah berfikir
radikal. Berfikir radikal adalah berfikir hingga ke “radik”, akar. Jadi
berfikir filsafati dalam pendidikan adalah berfikir mengakar/menuju akar atau intisari
pendidikan. Pertanyan filsafati biasanya berkisar pada tiga hal; ontologis,
epistomologis dan aksiologis. Pertanyaan ontologis adalah pertanyaan yang
menggugat identitas; sebetulnya pendidikan itu apa ?. Sedangkan
pertanyaan epistemologis adalah pertanyaan yang menggugat cara; bagaimanasuatu pendidikan yang
“apa”-nya sudah diketahui, dijalankan ? Dan yang ketiga (ontologis) adalah
pertanyaan yang menggugat tujuan; untuk
apasuatu pendidikan itu digelar ?
Makalah singkat dan
sederhana --yang dibuat agak
terburu-buru-- ini berusaha
untuk menjelaskan tiga pertanyaan itu semua.
Semoga bisa memperkaya
wawasan kita sebagai para pekerja pendidikan (education
workers) !
Tiga Paradigma Utama Pendidikan
Paradigma adalah world view,
PENDEKATAN PSIKOLOGI MANUSIA
PENDEKATAN PSIKOLOGI
Pendekatan Behaviorisme
Pendekatan Behaviorisme menekankan kepada tingkah laku yang boleh dilihat dan diukur. Pendekatan ini dipelopori oleh John B. Watson di Universiti John Hopkins Amerika Syarikat pada tahun 1913 yang berpendapat bahawa tingkah laku dipengaruhi oleh persekitaran dan bukannya unsur-unsur dalaman. Menurut Bernstein (1994), idea-idea Watson inilah yang mengembangkan pendekatan behaviorisme yang menekankan idea bahawa tingkah laku dan proses mental adalah hasil daripada pembelajaran. Menurut pendekatan ini, tingkah laku ialah satu siri gerak balas yang dipelajari dengan wujudnya rangsangan. Pendekatan ini dikenali sebagai psikologi rangsangan gerak balas atau ringkasnya R-G. Selain J.B Watson, ahli-ahli psikologi behaviorisme yang lain ialah B.F Skinner, Ivan Pavlov dan E.L. Thorndike.
Menurut Pavlov (1962), setiap rangsangan akan menimbulkan gerak balas dan berlaku pembelajaran apabila terdapat perkaitan antara rangsangan dan gerak balas. Pelaziman bermaksud pembelajaran yang berlaku apabila ada perkaitan antara rangsangan dan gerak balas. Menurut Mahani Razali (2002), Pelaziman klasik pula adalah pembelajaran yang berlaku akibat daripada dua rangsangan ini. B.F. Skinner (1904-1990) bersetuju dengan pendapat Pavlov tetapi menyatakan bahawa tingkah laku dapat diperhatikan dalam jangka panjang supaya dapat mengubah perlakuan yang mudah kepada perlakuan kompleks. Menurut beliau, bimbingan, latihan, ganjaran, pengukuhan dan tunjuk ajar yang berterusan adalah penting bagi menjamin perubahan tingkah laku yang berkesan. Bagi E.L. Thorndike, walaupun pembelajaran berlaku hasil gabungan antara stimulus (rangsangan) dan response (gerak balas) seperti pendapat Pavlov dan Skinner, beliau memberi penekanan terhadap pembelajaran cuba jaya dan pengulangan. Contohnya, Ghazali, seorang murid dalam tahun enam akan terus memperbaiki kelemahan matematiknya hasil dari tunjuk ajar, galakan dan pujian dari gurunya setelah ia berjaya menyelesaikan masalah matematik yang diberikan kepadanya.
Pendekatan Psikoanalitik
Pendekatan ini dipelopori oleh Sigmund Freud (1856-1939) yang berpendapat bahawa sebahagian besar tingkah laku dipengaruhi oleh
Pendekatan Behaviorisme menekankan kepada tingkah laku yang boleh dilihat dan diukur. Pendekatan ini dipelopori oleh John B. Watson di Universiti John Hopkins Amerika Syarikat pada tahun 1913 yang berpendapat bahawa tingkah laku dipengaruhi oleh persekitaran dan bukannya unsur-unsur dalaman. Menurut Bernstein (1994), idea-idea Watson inilah yang mengembangkan pendekatan behaviorisme yang menekankan idea bahawa tingkah laku dan proses mental adalah hasil daripada pembelajaran. Menurut pendekatan ini, tingkah laku ialah satu siri gerak balas yang dipelajari dengan wujudnya rangsangan. Pendekatan ini dikenali sebagai psikologi rangsangan gerak balas atau ringkasnya R-G. Selain J.B Watson, ahli-ahli psikologi behaviorisme yang lain ialah B.F Skinner, Ivan Pavlov dan E.L. Thorndike.
Menurut Pavlov (1962), setiap rangsangan akan menimbulkan gerak balas dan berlaku pembelajaran apabila terdapat perkaitan antara rangsangan dan gerak balas. Pelaziman bermaksud pembelajaran yang berlaku apabila ada perkaitan antara rangsangan dan gerak balas. Menurut Mahani Razali (2002), Pelaziman klasik pula adalah pembelajaran yang berlaku akibat daripada dua rangsangan ini. B.F. Skinner (1904-1990) bersetuju dengan pendapat Pavlov tetapi menyatakan bahawa tingkah laku dapat diperhatikan dalam jangka panjang supaya dapat mengubah perlakuan yang mudah kepada perlakuan kompleks. Menurut beliau, bimbingan, latihan, ganjaran, pengukuhan dan tunjuk ajar yang berterusan adalah penting bagi menjamin perubahan tingkah laku yang berkesan. Bagi E.L. Thorndike, walaupun pembelajaran berlaku hasil gabungan antara stimulus (rangsangan) dan response (gerak balas) seperti pendapat Pavlov dan Skinner, beliau memberi penekanan terhadap pembelajaran cuba jaya dan pengulangan. Contohnya, Ghazali, seorang murid dalam tahun enam akan terus memperbaiki kelemahan matematiknya hasil dari tunjuk ajar, galakan dan pujian dari gurunya setelah ia berjaya menyelesaikan masalah matematik yang diberikan kepadanya.
Pendekatan Psikoanalitik
Pendekatan ini dipelopori oleh Sigmund Freud (1856-1939) yang berpendapat bahawa sebahagian besar tingkah laku dipengaruhi oleh
TES PENGKURAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
TEST PENGUKURAN PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN ANAK
I. Beri tanda x pada B bila jawaban benar dan S bila jawaban salah !
1. B – S Peletak dasar moral
paedogenik, yang mencandra pendidikan sebagai upaya mengembangkan daya pikir
anak menuju kesempurnaan kesusilaan merupakan sejarah perkembangan anak yang
dinyatakan oleh Sokrates.
2. B – S Pertumbuhan sefalokaudal
dimulai arah kepala menuju kaki.
3. B – S Pertumbuhan otak merupakan
bagian dari pertumbuhan anak yang berjalan lambat sampai umur 2 tahun.
4. B – S Refleks bayi 1-4 bulan
apabila didirikan, kaki akan menyentuh tanah seakan mau melangkah
5. B – S Skor agar 2 apabila denyut
jantung dibawah 100, badan merah semua, tonus otot lemah, pernafasan lemah/tak
teratur, kepekaan hidung tak ada respon.
6. B – S Alat-alat tubuh yang
berada didaerah sumbu, misalnya jantung, alat-alat nafas dan alat-alat cerna,
tumbuh lebih dulu dan lebih pesat dari pada alat-alat yang ada di daerah tepi
seperti anggota gerak badan.
7. B – S Fase pertumbuhan cepat
terjadi pada awal pertumbuhan, berupa hasil enzimatik awal dan perubahan faal
dalams sel
8. B – S Super ego merupakan bagian
proses kejiwaan yang memiliki proses realitas
9. B – S Bandura mengembangkan
teori belajar sosial sebagai sanggahan terhadap teori belajar adri skinner.
10. B –
S Quintilianus menekankan pentingnya pendidikan komunikasi, dengan
persyaratan bahwa orang-orang terdidik ialah para orator yang baik.
11. B – S Piaget menyatakan bahwa
ego merupakan sumber
utama perkembangan anak, dalam interaksinya terhadap lingkungan.
12. B –
S Perubahan bertahap melalui periode vaksinasi, untuk mencapai kemampuan
penanganan konsep, seperti konservasi, dll merupakan tahap operasional-kongkrit
13. B
– S Skala mengukur perkembangan anak mulai umur 2 sampai 30
bulan, berupa skala mental, skala motor, dan catatan perilaku bayi berdasarkan
skala perkembangan Gessell
14. B –
S Tugas perkembangan anak menurut BKB untuk anak usia 7 bulan, anak bisa
duduk sendiri tanpa dibantu
15. B –
S Anak usia 0 – 3 tahun perkembangan fisiknya cepat, bisa duduk dan
merangkak, mulai belajar berjalan dan berlari
KECERDASAN BUATAN
KECERDASAN BUATAN DAN PEMROSES INFORMASI
MANUSIA
ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI)
Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah suatu ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berdasarkan pada disiplin ilmu seperti ilmu
kompouter, biologi, psikologi, ilmu bahasa, matematika dan teknik.
Artificial Intelligence (AI) memiliki tujuan untuk menciptakan
komputer-komputer yang dapat berfikir (dan juga) dapat melihat, mendengar,
berjalan, berbicara, dan merasakan. Dorongan utama dariArtificial
Intelligence (AI) adalah pengembangan fungsi normal komputer yang
digabungkan dengan kecerdasan manusia, seperti memberi alasan, menarik
kesimpulan, belajar dan memecahkan masalah.
Bagian-bagian
Utama dari Aplikasi Artificial Intelligene (AI)
Artificial Intelligence (AI) dapat dikelompokkan ke dalam empat
bagian utama, seperti terlihat pada gambar di bawah ini :
Seperti terlihat pada gambar di atas, Artificial
Intelligence (AI) dapat dikelompokkan ke dalam empat bagian utama,
yaitu ilmu falsafat, ilmu komputer, aplikasi robotic, dan bahasa alami yang
akan dijelaskan berikut ini.
Aplikasi
Ilmu Falsafat
Untuk aplikasi ini, Artificial
Intelligence (AI) berbasis pada penelitian di bidang biologi,
neurologi, psikologi, matematika, dan berbagai disiplin ilmu terkait lainnya.
Fokus penelitian dari aplikasi ini adalah meneliti bagaimana otak manusia dapat
bekerja, dan bagaimana manusia dapat berfikir dan belajar. Aplikasi ilmu
falsafah ini mencakup pengembangan di bidang sistem pakar, sistem berbasis
pengetahuan, sistem belajar, dan sistem logic fuzzy.
Aplikasi
Ilmu Komputer
Untuk
aplikasi ini, Artificial Intelligence (AI) memfokuskan diri
pada perangkat keras komputer dan sistem perangkat lunak yang dibutuhkan untuk
menghasilkan superkomputer yang kuat seperti yang dibutuhkan oleh berbagai
aplikasi Artificial Intelligence (AI). Aplikasi ilmu komputer
ini mencakup pengembangan genarasi kelima komputer, pemrosesan pararel,
pemrosesan simbolik, dan jaringan neural.
Aplikasi
Robotic
Robotic
berbasis pada bidang Artificial Intelligence (AI), teknik, dan
psikologi. Teknologi inilah yang menghasilkan robot. Robot diartikan sebagai
mesin dengan kecerdasan komputer dan dikontrol oleh komputer, dan memiliki
kemampuan fisik seperti manusia. Aplikasi dari robotic ini mencakup pemberian
kemampuan untuk melihat atau persepsi visual, menyentuh atau kemampuan meraba,
decterity atau kemampuan untuk memegang dan memanipulasi, pengangkutan atau
kemampuan fisik untuk bergerak, dan navigasi atau kecerdasan untuk menemukan
atau mencapai jalan keluar.
Aplikasi Bahasa Alami
Pengembangan
aplikasi ini berhubungan dengan lingkungan atau bagian utama dari Artificial
Intelligence (AI) dan merupakan inti dari ilmu falsafat dan robotic.
Dapat berkomunikasi atau berbicara kepada komputer dan robot dakam bahasa percakapan
manusia dan dapat membuat komputer “mengerti” kita seperti kita saling mengerti
satu sama lain merupakan tujuan dari Artificial Intelligence (AI).
HUMAN
INFORMATION PROCESSING
ANALISA GERAK DALAM CABANG SEPAK BOLA
ANALISA
GERAK CABANG SEPAK BOLA
TEKNIK : PASSING DENGAN
PUNGGUNG KAKI
TENTANG :
ALAT GERAK YANG BERFUNGSI SAAT TEKNIK YANG DIGUNAKAN
A. SENDI
Sendi yang berfungsi saat
dilaksanakan teknik passing dengan punggun kaki adalah :
1. Articulation
Coxae
2. Articulation
Genu
3. Articulation
Talocruralis
B. OTOT
1. Flexi
pada punggung
v M. Rektus Femoris
v M. Pectineus
v M. Psoas Major
v M. Illiacus
v M. Sartonius
v M. Adductor Brevis
v M. Adductor Longus
v M. Adductor Magnus
v M. fasciae Latae
2. Flexi
pada Lutut
PENINGKATAN PEMBINAAN OLAHRAGA DAN PERAN SWATA
PERAN SWASTA
DALAM MENINGKATKAN PEMBINAAN OLAHRAGA
Kondisi
saat ini bisa dikatakan "jalan di tempat". Hal itu tercermin dari
miskinnya prestasi internasional yang berhasil diraih oleh para atlet Indonesia .
Tingkat pencapaian prestasi olahraga, baik berupa jumlah perolehan medali
maupun tingkat partisipasi Indonesia dalam
even-even olahraga internasional menunjukkan penurunan. Keterpurukan dan ketertinggalan
bangsa Indonesia di
bidang olahraga memperoleh tanggapan dan perhatian serius dari pemerintah.
Dalam
upaya meningkatkan partisipasi masyarakat di bidang olahraga, pada bulan
September 1981 pemerintah secara khusus mencanangkan program Memasyarakatkan
Olahraga dan Mengolahragakan Masyarakat. Seiring dengan ini dua tahun kemudian,
tahun 1983 pemerintah membentuk Kantor Menteri Negara Urusan Pemuda dan
Olahraga (Kantor Menpora) dan pada tingkat Daerah juga terbentuk Kantor Dinas
Pemuda dan Olagraga (Dispora) dengan tugas pokok antara lain melaksanakan dan
mengkoordinasikan pembangunan olahraga.
Upaya
pemerintah ini sangat penting. Kegiatan olahraga, selain merupakan sarana
peningkatan prestasi baik untuk lokal, regional, nasional dan internasional,
olahraga bagi masyarakat sangat bermanfaat sebagai aktivitas untuk menjaga
kebugaran jasmani dan kesehatan, sekaligus akan menanamkan pola perilaku hidup
sehat.
Langkah
demikian sesuai konsep dan definisi olahraga yaitu kegiatan seseorang yang
dengan sengaja meluangkan waktunya untuk malakukan satu atau lebih kegiatan
fisik, dengan tujuan
Langganan:
Postingan (Atom)